Kerawanan Pangan Picu Kerawanan Sosial
Rabu, 19 Januari 2011 – 04:44 WIB

Kerawanan Pangan Picu Kerawanan Sosial
Agung menjelaskan, melambungnya harga beras ini perlu disikapi dengan serius. Sebab, bisa mengakibatkan warga sangat miskin, sekitar 3,3 juta jiwa, menjadi semakin terjepit. Warga miskin yang jumlahnya 28,2 juta jiwa bisa jatuh menjadi warga sangat miskin. Sementara 44,5 juta jiwa warga yang berstatus hampir miskin bisa menjadi miskin.
Menteri kelahiran Semarang 61 tahun lalu itu menjelaskan, melambungnya harga beras itu mempengaruhi ekonomi warga. Sebab, Agung menjelaskan, rata-rata 40 persen belanja setiap orang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pangan. "Jika ini tidak ditindak lanjuti, jumlah penduduk miskin dan sangat miskin bisa meningkat," kata dia.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu menjelaskan, pemerintah sudah menetapkan beberapa langkah untuk menekan harga kebutuhan bahan pokom yang terus melambung itu. Diantaranya akan melakukan impor beras. Selain menambah volume impor beras, pemerintah juga bakal mengepras bea masuk barang impor tersebut. Sehingga, harga jual di masyarakat tidak tinggi.
Agung mengatakan, impor beras ini bakal dibahas lebih lanjut Kamis depan (20/1). Pertemuan yang digelar bersama Menteri Perekonomian itu, bakal menetapkan kepastian impor beras dan kapasitas beras yang bakal diimpor. Yang jelas, Agung mengatakan langkah yang bakal menuai tanggap pro dan kontra itu cukup mendesak.
JAKARTA - Kerawanan pangan di tanah air ternyata sudah di ujung mata. Meskipun belum sampai titik membahayakan, gejala-gejalanya sudah mulai muncul.
BERITA TERKAIT
- Revisi UU ASN Mengubah Tenggat Penyelesaian Honorer?
- Menjelang Mukernas dan Pelantikan, PP ISNU Gelar Fun Walk Serta Go Green di CFD Thamrin
- KPPI 2025 Siap Digelar, PENEMU Dorong Perempuan Ambil Peran Strategis
- Pemerintah Klaim Tarif Impor Trump dari AS Tak Ganggu Swasembada Nasional
- OTT Dugaan Politik Uang PSU Pilkada Serang, Bawaslu Sita Barbuk Uang & HP
- 5 Berita Terpopuler: Lisa Mariana Dipolisikan Ridwan Kamil, Sejumlah Aset Disita, Fakta Terungkap