Kerawanan Pangan Picu Kerawanan Sosial
Rabu, 19 Januari 2011 – 04:44 WIB
Beras impor ini digunakan untuk menambal kekurangan cadangan beras dalam negeri. Tahun ini, pemerintah membutuhkan cadangan beras nasional sebesar 2,5 juta ton beras kualitas medium, dan satu juta ton kualitas premium.
Cara darurat lainnya yang bakal dijalankan adalah, pemberian jatah beras miskin (raskin) dobel. Agung menerangkan, pada Januari ini jatah raskin untuk warga miskin didistribusikan dua kali. Masing-masing 15 kilogram. "Untuk bulan selanjutnya (Februari, red) akan kami kaji ulang lagi," kata dia. Jika pada Februari harga beras masih melambung, pemerintah tetap memberikan raskin dua kali.
Selain dua cara tadi, mantan Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar itu menjelaskan, cara lain yang bakal ditempuh adalah pengalokasian anggaran khusus. "Ini bisa kami lakukan, karena sekarang masih awal tahun," kata dia. Pos-pos anggaran dari beberapa lembaga bisa dialokasikan untuk mencegah terjadinya kerawanan pangan.
Anggaran-anggaran yang bakal dibelanjakan pada semester dua 2011 nanti, bisa digunakan dulu untuk tindakan darurat. "Kami tidak ingain kerawanan pangan terjadi. Lalu memunculkan kerawanan sosial," pungkas Agung. (wan)
JAKARTA - Kerawanan pangan di tanah air ternyata sudah di ujung mata. Meskipun belum sampai titik membahayakan, gejala-gejalanya sudah mulai muncul.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Jampidum Terapkan RJ pada Kasus Anak Curi Perhiasan Ibu Kandung
- 5 Berita Terpopuler: Hari Guru Nasional, Mendikdasmen Beri 3 Kado, soal Tunjangan ASN dan Honorer Terungkap
- Prediksi Cuaca BMKG, Seluruh Jakarta Diguyur Hujan Siang Ini
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung