Kerbau Itu Ikon Demokrasi

Kerbau Itu Ikon Demokrasi
Kerbau Itu Ikon Demokrasi
Selain pengaruh Sumpah Pemuda 1928 maupun nasionalisasi perusahaan asing pada 1958, gambar kerbau tetap ada. Gambar seorang laki-laki, rumah adat dan gambar Gunung Merapi, telah diganti pula dengan gambar atap rumah gadang dengan lima gonjong di atas gambar kerbau.

Logo PT SP diperbarui lagi pada 1970. Gambar kerbau hanya menampilkan kepalanya saja, dengan posisi menghadap ke depan. Di atas kepala kerbau dibuat pula gambar atap/gonjong (5 buah) rumah adat.

Muncul pula motto "Kami Telah Berbuat Sebelum yang Lain Memikirkan". Perubahan terjadi lagi pada 1991, saat tulisan Padang Portland Cement menjadi Padang Cement Indonesia.

"Mengapa logo Semen Padang selalu menggunakan bentuk 'bulat' dengan simbol 'kerbau' dan 'rumah adat'?" tanyaku. "Sebab, pemerintah kolonial Belanda paham antropologi, Bung. Mereka mengapresiasi kearifan lokal," kata Zulqayyim.

KUINGAT lagi kolom yang kutulis sembilan tahun silam, tentang kerbau sebagai ikonologi di majalah Gamma, edisi 27 November 2001. Sumbernya pun unik,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News