Kerbau Itu Ikon Demokrasi

Kerbau Itu Ikon Demokrasi
Kerbau Itu Ikon Demokrasi
Bentuk bulat (bulek) adalah lambang dari hasil suatu musyawarah. Kok bulek lah buliah digolongkan, kok picak lah buliah dilayangkan (kalau bulat sudah dapat digelindingkan, jika pipih sudah dapat dilayangkan).

Logo itu menyimbolkan kesepakatan antar ninik mamak dengan pemerintah Hindia Belanda. Pemerintah kolonial Belanda ternyata menghargai nilai sejarah dan budaya Indonesia. "Politik hutang budi" pun telah dulu dicanangkan, sebelum PT SP berdiri pada 1910.

"Kerbau jangan hanya dilihat karena memiliki kekuatan, tetapi juga sangat erat kaitannya dengan mitos Minangkabau," kata Andi Asoka pula.

Zulqayyim bertutur bahwa Minangkabau, menurut tambo, berasal dari kata-kata 'menang' dan 'kerbau'. Alkisah, ketika pasukan dari luar Sumatera menyerbu Ranah Minang, para pemuka adat berunding untuk menghadapi musuh yang banyak dan tangguh. Musuh tidak dihadapi secara fisik, tetapi diajak bertarung berupa "adu kerbau".

KUINGAT lagi kolom yang kutulis sembilan tahun silam, tentang kerbau sebagai ikonologi di majalah Gamma, edisi 27 November 2001. Sumbernya pun unik,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News