Kerbau Itu Ikon Demokrasi

Kerbau Itu Ikon Demokrasi
Kerbau Itu Ikon Demokrasi
Tak hanya Minangkabau, berbagai etnik di Indonesia seperti Toraja juga sangat menghormati ikon kerbau. Kerbau di Tapanuli bahkan menjadi simbol kuliner terhormat dalam upacara adat perkawinan yang tertinggi.

Herannya, manusia kerap "merendahkan" hewan. Padahal jika kita dapat berbahasa hewan, jangan-jangan mereka mengejek kita sebagai makhluk perusak hutan, serakah, korupsi dan sebagainya.

Saya ingat sebuah sajak penyair Mustofa "Gus Mus" Bisri yang membuat tengkuk merinding. Dalam sajak bertajuk "Munajat Binatang", ia lukiskan derita sekumpulan hewan yang tersisa sebagai akibat kerusakan hutan. Seekor onta telah memimpin serangga, gajah, tikus, anjing dan sebagainya bermunajat kepada Tuhan.

Astaga, hewan-hewan itu ber-istighozah kepada Tuhan, karena manusia telah mengkhianati fungsinya sebagai khalifah di bumi. Mereka berhiba-hiba meminta supaya Tuhan mengangkat makhluk lain sebagai khalifah, karena manusia bahkan sudah lebih binatang dari para binatang.

KUINGAT lagi kolom yang kutulis sembilan tahun silam, tentang kerbau sebagai ikonologi di majalah Gamma, edisi 27 November 2001. Sumbernya pun unik,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News