Kerek Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Andalkan Surat Utang
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah mengandalkan surat utang negara untuk mengerek pertumbuhan ekonomi.
Hal itu seiring perbaikan rating investment grade dari Standard n Poor’s (S&P).
Apalagi, pemerintah telah mematok pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,4 persen hingga 6,1 persen pada 2018.
”Kami berharap momentum perbaikan sekarang. Fokus tahun ini adalah investasi,” kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (22/5).
Saat ini, pertumbuhan investasi hanya 4–5 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Angka itu belum cukup kuat untuk mendorong perekonomian tumbuh sesuai target pemerintah. ”Kami ingin dorong investasi ke 7–8 persen,’’ ujarnya.
Pemerintah juga memperoleh momentum karena kenaikan rating dari S&P berpotensi menaikkan pamor surat utang Indonesia di pasar keuangan.
Dengan demikian, cost of fund dan yield surat utang Indonesia bisa menurun.
Pemerintah mengandalkan surat utang negara untuk mengerek pertumbuhan ekonomi.
- Hilirisasi Mineral, Strategi Utama Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8%
- Alumni ITB Diimbau Mendukung Target Pertumbuhan Ekonomi Nasional 8%
- Wamen Stella Cristie Dorong Insentif Dosen untuk Penelitian
- Percepat Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Pergerakan Advokat Usulkan Pembentukan 2 Omnibus Law
- Menko Airlangga: Indonesia Sedang Jadi Perhatian Berbagai Negara
- Menko Airlangga Yakin Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Bisa Dicapai