Keren, Cara Bank Sampah Kumala Angkat Perekonomian Pemulung di Tanjung Priok
Ada gelas kuksa kopi, piring dan sendok, tempat kopi, papan nama, serta pot dan vas bunga, yang dijual berkisar Rp 45 ribu hingga Rp 200 ribu.
“Semua produk tersebut dipamerkan di Gallery K’Qta (Karya Kita) dan bisa dibeli langsung atau melalui akun Instagram Saung Kumala,” kata Subur.
Selain menghasilkan produk kreatif, Bank Sampah Kumala juga mengajak PM untuk menabung.
Ada dua jenis tabungan, yakni tabungan uang dengan tanpa ada pemotongan biaya.
Lainnya adalah tabungan sampah yang ada pemotongan biaya ditujukan untuk biaya operasional Bank Sampah Kumala.
“Sebelum bergabung, calon nasabah harus mengisi formulir persyaratan yang harus dibaca dan dipahami. Biasanya saya tanya dulu tujuan mereka bergabung. Kalau alasannya ingin menerima sembako atau ingin diperhatikan oleh yayasan, saya tolak karena saya tidak mau mereka jadi berharap,” jelas Subur.
Bank Sampah Kumala juga fleksibel dalam operasionalnya.
Sebab, para nasabah bebas menyetor sampah tanpa jumlah minimum dan bisa mengambil tabungannya sewaktu-waktu ada keperluan mendesak.
Bank Sampah Kumala punya cara mengangkat perekonomian pemulung di sekitar Tanjung Priok
- Gerak Cepat, Kemensos Salurkan Bantuan Korban Banjir Makassar
- Tinjau Kesiapan Satgas Nataru, Menteri ESDM: Allhamdulillah, Kondisi Aman
- Daur Ulang Minyak Jelantah, Pertamina Patra Niaga Luncurkan Green Movement UCO
- Jelang Nataru, Menteri ESDM dan Dirut Pertamina Tinjau Terminal BBM & LPG di Banten
- Jaga Kelancaran Pasokan Energi Selama Nataru, PIS Siapkan 326 Armada Tanker
- Pertamina Dukung Festival Ciliwung 2024 sebagai Komitmen pada Keberlanjutan Lingkungan