Keren Cuy! Adhyaksa tak Bisa Lupakan Permainan Tok Kadal
jpnn.com - JAKARTA – Permainan tradisional selama ini sudah tergerus dari kehidupan warga Jakarta. Salah satunya ialah Tok Kadal. Namun, Adhyaksa Dault ternyata tak bisa melupakan permainan itu.
“Saya memang lahir bukan di Jakarta namun saya sangat cinta Jakarta. Kecintaan saya kepada Jakarta muncul sejak kecil karena Tok Kadal (Permainan rakyat asli Jakarta). Saya sangat bahagia saat itu dan tidak mau beranjak dari Jakarta,” ujar Adhyaksa saat menghadiri acara Maulid Nabi Muhammmad SAW di Masjid Assaadah, Cililitan, Jakarta Timur, Minggu (13/12) kemarin.
Tok Kadal merupakan permainan anak-anak Betawi. Di beberapa daerah permainan itu disebut kalawadi. Permainan itu lahir karena anak-anak kaget melihat kadal, lalu memukulnya.
Alhasil, kadal pun melompat sangat jauh. Nah, setelah itu dibuat permainan yang menyerupai kejadian memukul kadal. Alat permainan berupa kayu bulat dengan panjang kurang lebih 40 sentimeter.
Tongkat pemukul berdiameter 2,5-3 sentimeter. Benda yang dijadikan serupa kadal berukuran sepuluh sentimeter. Selain itu, ada lubang berdiameter lima sentimeter. Nah, ada juga dua batu bata yang diletakkan dengan jarak lima sentimeter.
“Kita harus mencintai Jakarta dari berbagai aspek seni dan budayanya. Kehidupan bermasyarakat juga kita harus saling paham dan mendukung sesama. Kecintaan saya kepada Jakarta juga muncul karena keikhlasan. Keikhlasan kita untuk Jakarta,” tegas mantan Menpora itu. (jos/jpnn)
JAKARTA – Permainan tradisional selama ini sudah tergerus dari kehidupan warga Jakarta. Salah satunya ialah Tok Kadal. Namun, Adhyaksa Dault
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS