Keren! Daya Saing Pariwisata Indonesia Melejit 8 Poin
Tanpa itu, kata Menter Arief, lupakan mimpi menjadi global player. Fundamen-nya harus kuat, staminanya harus teruji untuk bisa berlari panjang menuju garis finish.
"Indonesia naik 8 poin, Malaysia turun -1 di posisi 26, Singapore juga melemah -2, dan Thailand naik 1 poin di peringkat 34. Tahun 2019, proyeksi kami, Indonesia akan naik di posisi 30 besar dunia," prediksi Menpar Arief.
Point penting dari kenaikan signifikan 8 poin Indonesia itu, menurut Arief Yahya, ada 3 hal. Pertama, confidence level bangsa ini meningkat drastis.
"Ternyata kita mampu bersaing di level dunia! Ternyata potensi kita kuat untuk bisa mengalahkan pesaing negara lain dengan bangga. Kita bukan bangsa lemah, kita bangsa hebat. Coba sedikit lebih solid, speed dan smart, kita bisa lebih hebat lagi," sebut Arief Yahya.
Kepercayaan diri itu penting untuk berkompetisi. Kemenpar sudah membuktikan, bukan hanya di TTCI WEF, tetapi di semua level kompetisi, Wonderful Indonesia selalu juara.
"Tidak salah, jika Presiden Jokowi menyebut DNA kita ada di sini. Creative industry, pariwisata di dalamnya. Kemenangan itu menyadarkan bahwa kita mampu hebat," jelasnya.
Kedua, sukses naik 8 poin itu dikalibrasi oleh lembaga dunia yang kredibel. WEF, yang mengambil data sangat akurat. Artinya, potret tentang TTCI itu sudah melalui proses kalibrasi berdasarkan global standart, yang dipakai dunia.
"Mereka mencollect data dari banyak sumber, termasuk UNWTO dan World Bank, jadi ketika kita mengerjaka 14 pilar dengan baik, secara otomatis mereka akan menilai," jelas dia.
Insan pariwisata Indonesia boleh berbesar hati. Indeks daya saing Indonesia melesat naik 8 poin, dari posisi 50 besar dunia ke peringkat 42.
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!
- Gegara Konsep Languagepreneur, STBA LIA Dipuji Menteri Sandiaga