Keren! Daya Saing Pariwisata Indonesia Melejit 8 Poin
Dari data yang terekam TTCI, angka 14 pilar itu naik turun sangat dinamis. Business environment naik 3 poin, dari 63 ke 60. Healty and hygiene naik 1 poin, dari 109 ke 108.
International Openess naik drastis, dari 55 ke 17, karena faktor Bebas Visa Kunjungan. Priorization Travel and Tourism naik dari 15 ke 12, karena pemerintah Presiden Jokowi memang mendorong pertumbuhan sektor pariwisata.
Environment Sustainability sedikit membaik, meskipun masih di posisi 131 dari 134 dunia. Air transport infrastructure membaik 3 poin, dari 39 ke 36.
Ground and port infrastructure naik dari 77 ke 69, Tourism Service Infrastructure juga naik dari 101 ke 96. Natural reaources melejit dari 19 ke 14.
"Kita masih banyak kelemahan, dan ketika sudah tahu titik lemahnya, maka kita tinggal berkonsentrasi memperbaiki lebih serius di titik titik itu," jelas Arief Yahya.
Ketiga, sukses naik 8 poin itu akan menaikkan kredibilitas Indonesia di mata dunia. Ketika sudah terpercaya, maka wisman pun tidak merasa ragu lagi untuk berwisata ke Indonesia.
"Tiga hal itu sering saya sebut dengan 3C, credibility, confidence san calibration," sebutnya.
Soal daya saing pariwisata, Menteri asal Banyuwangi itu memang tak ingin kalah dari “musuh emosional” Malaysia dan “musuh professional” Thailand.
Insan pariwisata Indonesia boleh berbesar hati. Indeks daya saing Indonesia melesat naik 8 poin, dari posisi 50 besar dunia ke peringkat 42.
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!
- Gegara Konsep Languagepreneur, STBA LIA Dipuji Menteri Sandiaga