Keren! Daya Saing Pariwisata Indonesia Melejit 8 Poin

Keren! Daya Saing Pariwisata Indonesia Melejit 8 Poin
Arief Yahya. Foto: JPNN

Dua negara itu perlahan mulai didekati Wonderful Indonesia. Di 2017, Indeks Daya Saing Pariwisata Malaysia turun satu strip ke posisi 26 dunia. Sementara Thailand naik satu strip ke posisi 34.

“Wonderful Indonesia harus segera move on ke 30 besar dunia. Untuk mencapai ranking 30 dunia, kita terus memperbaiki kelemahan seperti infrastruktur pariwisata, infrastruktur ICT, health and hygiene, dan aksesibilitas khususnya konektivitas penerbangan, kapasitas kursi dan penerbangan langsung,” kata Arief Yahya.

Untuk memperbaikinya memang tak bisa instan. Tak bisa juga digarap Kemenpar sendirian. Karenanya Arief Yahya mendorong

"Indonesia Incorporated", harus kerja bareng bergotong royong dengan kementerian dan lembaga lain.

Kementerian Pariwisata juga merumuskan 3 program prioritas di 2017. Yang pertama, ekosistem pariwisata ditampung dalam pasar digital.

Buyers dan ‘sellers’ yang terdiri dari ‘travell agent’, akomodasi, atraksi dikumpulkan jadi satu di ITX untuk bertransaksi.

Selain itu, mantan Direktur Telkomsel tersebut juga memaparkan program pembangunan ‘homestay’ atau desa wisata, yang akan dimulai kembali pada 2017. Program ‘home stay’ dalam desa wisata merupakan pendukung percepatan pembangunan 10 destinasi prioritas ‘Bali baru’ yakni, Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu,Candi Borubudur, Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi dan Morotai.

Satu lagi, pembangunan konektivitas udara, mengingat sekitar 75% kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia menggunakan moda transportasi udara.

Insan pariwisata Indonesia boleh berbesar hati. Indeks daya saing Indonesia melesat naik 8 poin, dari posisi 50 besar dunia ke peringkat 42.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News