Keren! Daya Saing Pariwisata Indonesia Melejit 8 Poin
Ketersedian jumlah kursi pesawat menjadi kunci pencapaian target di tahun 2017 hingga 2019.
“Kapasitas seat 19,5 juta oleh perusahaan maskapai penerbangan (airlines) Indonesia dan asing saat ini hanya cukup untuk memenuhi target kunjungan 12 juta Wisman. Sedangkan untuk target 15 juta wisman tahun 2017 membutuhkan 4 juta ‘seat’,” imbuh Arief, yang semua itu tetap berkaca pada global standart.
Untuk itu kemenpar, lanjut Arief, akan melakaukan startegi 3 A (Airlines, Airport dan Air Navigation Authorities), yang diawali dengan melakukan nota kesepahaman (Mou) dengan perusahaan penerbangan Indonesia dan asing.
“Yaitu PT Angkasa Pura I dan II dan Airnav Indonesia yang akan menambah ‘direct flight’ (penerbangan langsung) melalui pembukaan rute baru, ‘extra flight’, maupun ‘flight’ baru dari pasar potensial serta pemberian ‘incentive airport change’,” tandas Arief.
Mantan Dirut Indosat itu berharap, ke depannya semua sektor yang berhubungan dengan industri pariwisata terus berbenah dan bersinergi demi mewujudkan target yang akan dicapai pada tahun 2019 tersebut.
“Semua unsur yang menjadi kelemahan terus kita perbaiki dengan melibatkan stakeholder, pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, pers, dan komunitas masyarakat atau sebagai kekuatan penta helix. Sinergisitas penta helix ini merupakan kunci sukses dalam mengembangkan pariwisata nasional,” kata Arief Yahya. (adv/jpnn)
Insan pariwisata Indonesia boleh berbesar hati. Indeks daya saing Indonesia melesat naik 8 poin, dari posisi 50 besar dunia ke peringkat 42.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!
- Gegara Konsep Languagepreneur, STBA LIA Dipuji Menteri Sandiaga