Keren, Hasilkan Jutaan Dari Dalam Penjara
jpnn.com - TARAKAN – Penjara bukan halangan bagi warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan untuk meraup keuntungan. Di dalam lapas, para warga binaan pun dapat menghasilkan pundi–pundi rupiah dari hasil kreativitas yang mereka miliki.
Baik dari kerajinan tangan, hingga kuliner nusantara dapat menghasilkan menjadi uang. Salah satu contohnya ialah hasil karya dari Iwan dan rekannya. Di dalam lapas, seniman ini telah banyak menghasilkan karya yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi.
Dari minatur motor, mobil, kapal serta minatur taman berhasil mereka buat. Hasil kerajinan tangan mereka telah banyak dijual. Meskipun pasarannya baru di sekitar Kota Tarakan, namun hasil karya mereka dapat besaing dengan produk seniman lainnya.
Iwan mengatakan dirinya memang memiliki pengalaman dalam membuat minatur taman sejak dulu.
Warga binaan dengan kasus pembunuhan tersebut kini mengisi hari–harinya dengan mengolaborasikan antara kawat, semen dan cat menjadi karya seni. “Kalau buat miniatur taman sudah lama saya tekuni, sebelum masuk ke Lapas” ungkapnya.
Kegiatan tersebut juga mendatangkan seniman–seniman baru. Hingga kini saja, Iwan telah berhasil mendidik tiga orang warga binaan dalam membuat minatur taman.
“Sekarang anggota yang benar–benar mahir sekitar tiga orang” sebutnya.
Harga yang mereka tawarkan pun bervariasi. Tergantung tingkat kesulitan serta bahan–bahan yang digunakan. Kisaran harga karya seni tersebut dibandrol dari Rp 100 ribu hingga jutaan rupiah.
TARAKAN – Penjara bukan halangan bagi warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan untuk meraup keuntungan. Di dalam lapas,
- Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa, Oknum Kades di Jember Ditahan Polisi
- Mengubah Sampah Jadi Pulsa, Begini Caranya
- Dor! Mulyono Ditembak Tim Polda Riau, Dia Bawa Sabu-Sabu Senilai Rp 30 Miliar
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Putus Total, Ini Alternatifnya
- 22 Los Pedagang di Pasar Pelelangan Ikan Sodoha Kendari Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
- Catat ya, PPPK Bukan Sekadar Pengganti Baju Honorer