Keren, ITS Rakit Robot Pengganti Tenaga Medis di Ruang Isolasi Pasien Corona
“Selain itu, bisa juga digunakan untuk mengecek kondisi visual menggunakan kamera yang dipasang di robot, dan juga untuk berkomunikasi dengan pasien menggunakan fitur audio yang ada,” jelas dosen Bidang Studi Teknik Sistem Komputer ini.
Muhtadin menambahkan, sampai saat ini sudah ada satu robot yang merupakan modifikasi dari robot yang pernah dibuat oleh ITS dan sudah memasuki tahap uji coba.
Beberapa robot yang lain masih dalam proses pembuatan mekanik dan elektroniknya. “Kira-kira dalam waktu satu minggu, robot yang lain sudah bisa masuk tahap uji coba,” ungkapnya.
Lelaki kelahiran 1981 ini mengaku, banyak kendala dalam proyek yang telah berjalan selama dua minggu ini.
Kurangnya finansial diakibatkan oleh belum adanya dana awal negara, dan akibat dari physical dan social distancing, menyebabkan tutupnya toko-toko mekanik dan elektronik.
“Mahasiswa yang pulang ke kampung, dan tidak berani ke kampus karena adanya lockdown ITS juga membuat kami kekurangan sumber daya manusia,” sambungnya.
Setelah robot untuk melakukan kebutuhan mendesak ini sudah bisa beroperasi dengan lancar, ITS berencana untuk mengembangkannya agar bisa beroperasi tanpa perlu operator.
“Setelah kebutuhan yang mendesak ini terpenuhi, akan dibuat robot yang bisa otomatis melayani pasien,” pungkasnya. (flo/jpnn)
Dosen dari berbagai departemen di ITS bekerja sama untuk mengembangkan robot pengganti tenaga medis di ruang isolasi pasien corona.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Arfa Wirasena Ardhana dan Raffi Adhemar Raih Juara di Kejuaraan Robotika Nasional 2024
- Robot Curhat
- Soal Pelarangan Hijab di RS Medistra, Pengamat Kebijakan Publik Singgung Opsi Gugatan Hukum
- Arab Saudi Luncurkan Layanan Smart Robot untuk Jemaah Haji di Madinah
- MakeX Cari Talent Terbaik untuk Lomba Robotik di Level Internasional
- IHC Kerahkan Tim Medis Terbaik untuk Dukung Kelancaran World Water Forum di Bali