Keren, Mahasiswa Cipta Alat Deteksi Duren Matang
jpnn.com - SURABAYA – Tidak semua orang mengetahui kematangan buah durian tanpa membukanya. Bahkan para penjualnya sekalipun. Setelah dibelah, durian itu sering kali belum matang sehingga pembeli kecewa.
Hal itu akhirnya menggerakkan kreativitas, Jagad Lanang Surobramantyo, mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer (Stikom) Surabaya. Ia membuat alat pendeteksi kematangan buah durian. Alat tersebut dilengkapi dengan sensor sistem penciuman elektronik deret sensor gas semikonduktor (TGS).
''Fungsinya sebagai pengukur tingkat kematangan buah,'' ujar Tyo, sapaan akrabnya.
Sensor itu bekerja dengan cara mendeteksi aroma atau gas yang dikeluarkan buah. ''Sensor ini lebih sering digunakan sebagai alat pendeteksi kebocoran pipa gas LPG,'' jelas mahasiswa komputer itu.
Alat pendeteksi buah itu difokuskan untuk buah durian. Tyo menyatakan bahwa selama ini beberapa konsumen sulit memilah buah durian yang benar-benar matang. ''Kadang indra penciuman manusia bisa meleset sehingga alat ini bisa meminimalkannya,'' terang Tyo.
Dia menerangkan, buah yang ingin dibeli dapat diletakkan di dalam sebuah wadah yang telah tersedia. Wadah itu sudah dilengkapi sensor sistem penciuman elektronik deret sensor gas semikonduktor (TGS). ''Saat sensor mendeteksi kadar udara yang keluar dari durian, akan terlihat di monitor yang telah terhubung,'' katanya. (ara/c14/end/flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dosen dan Mahasiswa HI Paramadina Kolaborasi Luncurkan Buku Terbaru
- SMP SIS Cilegon Jadi Sekolah Pertama Berstandar Internasional di Banten Utara
- UAC Mojokerto Perkuat Kolaborasi Pemerintah dan Akademisi dalam ICORCS 2025
- Sinergi ARLIC dan IMLA Dorong Pengembangan Bahasa Arab di Indonesia
- PPDB Diganti SPMB, Mendikdasmen Mengeklaim Ada Hal Baru
- Tingkatkan Literasi Anak, Universitas Bakrie-Yayasan Buddha Tzu Chi Gelar Ekspresi 2025