KEREN! Masyarakat Dipersilakan Menikmati Kendaraan Tempur
jpnn.com - SURAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo meninjau pameran TNI–UNS Technomilitary Festival di Kampus Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Kamis (11/8).
Pameran ini diikuti TNI AD sebanyak 11 satuan, TNI AL 5 Satuan, TNI AU 5 satuan. Pada pameran yang berlangsung selama 3 hari, 10-12 Agustus 2016, pihak TNI maupun UNS berharap masyarakat dapat menikmati kendaraan tempur. Seperti Tank AMX-13, Modernization dengan berat 17,8 ton, Tank Marder IA3 berat 33,5 ton, kendaraan Peluncur Roket yang memiliki berat 28 ton, Meriam 155M, Caesar 155/52, Tank Leopard 2A4 dengan berat 55,15 ton dan sebagainya.
Sebelum meninjau pameran, Panglima TNI terlebih dahulu tampil menjadi pembicara kunci di depan 168 orang peneliti pada acara Workshop Konsorsium Riset Hankam di Ruang Senat Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Menurutnya, TNI memerlukan inovasi-inovasi di bidang kemiliteran. Hal tersebiut diperlukan agar dapat membantu tugas pokok TNI dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari segala ancaman.
Saat ini, menurut Jenderal Gatot, TNI memerlukan kapal selam. Karena Indonesia merupakan negara kepulauan dan juga memerlukan kapal-kapal dengan daya rusaknya lebih besar dengan kecepatannya lebih tinggi serta penggunaan alat komunikasi dengan teknologi satelit.
"Ini tantangan bagi para peneliti, inovasi-inovasi seperti inilah yang diperlukan saat ini,” tegas Panglima TNI.(fri/jpnn)
SURAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo meninjau pameran TNI–UNS Technomilitary Festival di Kampus Universitas Sebelas Maret,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PT Pertamina Trans Kontinental Sediakan Sarana Air Bersih di Maumere
- Budi Said Divonis 15 Tahun Penjara, Dirut ANTAM Berkomentar Begini
- Kajati Sebut Tindakan Kajari Kediri Melepas Tembakan ke Udara Sudah Tepat
- Wamendagri Bima Arya Ingatkan Pemda Pentingnya Pendataan Irigasi
- Akademisi Universitas Bung Karno Nilai Penetapan Tersangka Hasto Murni Proses Hukum
- Diperiksa 5 Jam Lebih, Heri Gunawan Mengaku Dicecar soal Keterlibatan Komisi XI di CSR BI