Keren! Mewujudkan Mimpi Anak-anak di Lereng Merapi
”Jujur kami gelisah. Kami merasa tidak cukup hanya traveling. Kami ingin beri sumbangsih,” tegas pria 35 tahun tersebut.
Setelah melalui pertimbangan dan pembicaraan matang di sebuah kafe di salah satu sudut Kota Jogja, Nuno bersama ketiga rekannya memutuskan untuk memberikan kelas bahasa Inggris.
Tujuannya, menciptakan ruang dan kegiatan positif bagi bocah-bocah lereng Merapi.
Kelas bahasa Inggris dipilih bukan tanpa alasan. Selain memang memiliki latar belakang bahasa Inggris, Nuno sadar potensi wisata kawasan lereng Merapi dan Jogja pada umumnya sudah mendunia.
Di sisi lain, kompetensi yang dimiliki masyarakatnya dalam berkomunikasi terhitung minim.
”Ini akan bermanfaat saat turis datang. Biar mereka ’berani’ dengan bule,” tutur pria asal Jepara tersebut.
Sontak, tanpa banyak menunggu, beberapa dusun di lereng Merapi langsung dia datangi. Kepala dusun, ketua RT, hingga orang tua dia ajak bicara. Gayung pun bersambut.
Respons masyarakat ternyata sangat besar. Bahkan, beberapa dusun memintanya langsung mengajar anak-anak di dusunnya.
KURSUS Bahasa Inggris merupakan sesuatu yang mewah bagi anak-anak di lereng Gunung Merapi Namun, kehadiran Komunitas WAU membuat bahasa yang menjadi
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas