Keren..28 Orang Wakili Program Kapal Pemuda Asia Tenggara – Jepang
jpnn.com - JAKARTA—Sebanyak 28 muda-mudi dari berbagai provinsi di Indonesia akan menjadi delegasi Indonesia dalam program Kapal Pemuda Asia Tenggara – Jepang (the Ship for Southeast Asian and Japanese Youth Programme/SSEAYP) yang ke-43 tahun ini.
Sebelum itu, mereka mengikuti pre-departure training yang dibuka Pelaksana tugas Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olah Raga Republik Indonesia, Yuni Poerwanti di Pusdiklat Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
“Pemuda adalah pemilik masa depan, sementara orang tua adalah pemilik masa lalu. Ketika kita bisa bersambung menjadi satu, itulah sesungguhnya tanda bahwa Indonesia bisa meneruskan tonggak estafetnya dari generasi tua ke generasi penerus” kata Yuni dalam sambutannya.
Acara ini juga dihadiri Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Pemuda Kementerian Pemuda dan Olah Raga Republik Indonesia, Alman Hudri. Dari asosiasi alumni SSEAYP hadir Presiden SSEAYP International Indonesia, Inc. Oddy Medrian.
Dalam sambutannya, Yuni meminta peserta SSEAYP menyelesaikan tugas mereka dengan dan bertanggung jawab. Dengan demikian, seluruh tugas yang berat tersebut akan terasa ringan.
“Buat apa jadi pemuda Indonesia, jika tidak punya semangat juang,” imbuhnya.
Tahun ini Kapal Pemuda Asia Tenggara – Jepang akan berlangsung selama 52 hari.
Perjalanan kapal akan dimulai dari Tokyo, Jepang dan akan berlabuh di empat kota di Asia Tenggara.
JAKARTA—Sebanyak 28 muda-mudi dari berbagai provinsi di Indonesia akan menjadi delegasi Indonesia dalam program Kapal Pemuda Asia Tenggara
- Kecam Survey OCCRP yang Serang Jokowi, Golkar Singgung PDI Perjuangan
- Polda Papua Pecat 26 Polisi Selama 2024, Salah Satunya Sudah Bergabung dengan KKB
- Situs Megalitik Gunung Padang Diusulkan Jadi Warisan Dunia UNESCO
- Polri Moncer di 2024, Edi: Tetap Dibutuhkan Pengawasan yang Kuat
- Istana Tegaskan Belanja Kebutuhan Sehari-hari di Warung & Supermarket Tak Kena PPN 12 Persen
- BKN Sebut Pengumuman Kelulusan PPPK Teknis & Nakes Hampir Tuntas, Guru Kapan?