Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Kepemilikan Tiongkok Jadi 90 Persen?
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan membenarkan jika komposisi kepemilikan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung antara Indonesia dengan Tiongkok dalam konsorsium akan diubah.
Sekarang ini, komposisi kepemilikan Indonesia-China berada di angka 60:40. Sedangkan yang lagi dalam proses kajian untuk dinegosiasi ulang mengalami perubahan dratis, yakni 10:90.
"Sedang kami kaji, nanti minggu depan akan kita dapat jawabannya," ujar Luhut kepada wartawan di kompleks Istana Negara, Rabu (26/7).
Mengenai apa yang menjadi pertimbangan bagi pemerintah mengubah komposisi kepemilikan proyek dalam konsorsium, mantan Menko Polhukam ini memberi contoh pada PT Inalum.
"Itu kan seperti Inalum. Kan tidak apa-apa orang lain jadi majority. Nanti setelah 40 tahun kan kembali juga ke kita 100 persen," jelas Luhut.
Saat dipastikan apakah opsinya Indonesia hanya kebagian 10 persen dan China dikasih 90 persen kepemilikan, Luhut menyebut belum bisa dipastikan hasil akhirnya.
"Belum tahu kalau itu mau berapa persen. Kita lihat minggu depan. Nanti menteri BUMN laporan ke presiden. Presiden akan evaluasi, baru diputuskan. Dan itu harus negosiasi lagi kepada Tiongkok," tandasnya.(fat/jpnn)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan membenarkan jika komposisi kepemilikan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung antara
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Penyaluran Jauh Lampui Target, Akses KUR Diperluas Hingga 2 Juta Debitur Baru
- Kemenko Perekonomian Beberkan Strategi Ekonomi Inklusif di Rapat Banggar DPR RI
- Jajal ALETRA L8 EV, Menko Airlangga Bilang Begini
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Transaksi Modal dan Finansial Melonjak, Neraca Pembayaran Indonesia Surplus