Kereta Hijau
Oleh Dahlan Iskan
Dengan hati yang disenang-senangkan kami pun naik kereta hijau itu. Saya pun tidak berusaha kaget melihat kondisi di dalamnya.
Saya pernah naik kereta seperti itu hampir 20 tahun yang lalu. Dari Wuhan ke Nanchang. Juga dengan Robert Lai.
Sebelum naik ke kereta pun saya sudah siap mental. "Masih persis sama dengan 20 tahun lalu," ujar Robert saat masuk ke gerbong.
"Sebenarnya tidak juga. Sudah sedikit lebih bersih," kata saya. "Dan penumpangnya tidak ada lagi yang kumuh," tambah saya.
Robert juga membisiki saya: jangan-jangan penumpang di dekat kita nanti berbau dan kumuh.
Ia sangat khawatir saya ketularan penyakit.
Ia pun mengeluarkan masker. Memaksa saya mengenakannya.
Sampai di dalam gerbong saya sudah sepenuhnya move on. Kereta ini mirip almarhum Bima. Jurusan Surabaya-Jakarta. Yang satu kamar berisi empat tempat tidur: dua di bawah, dua di atas.