Keripik Tempe Buatan UMKM Sukabumi Tembus Arab Saudi

“Tempe itu makanan tradisional Indonesia yang sudah hampir seluruh masyarakat tahu dan pasti menggemarinya. Kami punya misi ingin memberdayakan masyarakat sekitar kemudian juga ada segelintir orang yang masih menilai tempe itu masyarakat kelas bawah, saya geregetan nih,” kata Vivi saat ditemui seusai seremonial pelepasan ekspor perdana di Sukabumi, Jumat (7/2).

Pada 2014, Vivi dengan para pekerjanya kemudian mulai membangun bisnis dan memasarkan produk keripik tempe. Ternyata respons pasar positif dan mereka mulai memperkenalkan dagangannya ke pasar luar negeri melalui sanak saudara.

“Sebenarnya sudah ada, tetapi yang mandiri ke Arab Saudi, konsolidasi ada beberapa negara ke Australia, Belanda, Jepang, Korea, Hong Kong, dan Swiss. Jadi, kami memang sudah ekspor, tetapi partainya masih kecil,” ujarnya.

Kali ini, negara Arab Saudi dipilih sebagai tujuan ekspor berikutnya. Banyaknya Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal dan menetap di sana, menjadi salah satu alasan datangnya permintaan.

Untuk ekspor perdana, keripik tempe ‘Kahla’ mengirim satu kontainer atau 31 ribu pieces per bulan, senilai Rp 269 juta.

“Kami bertemu saat ada pameran, terus menjalin komunikasi. Tahun 2023 kemarin buyer berjanji memasukan CV Kahla di antara kontainernya, tetapi ternyata alhamdulillah di 2024 janjinya ditepati dengan kuantitas lebih banyak, yaitu satu kontainer 20 feet,” tuturnya.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Muslimin Anwar mengatakan, CV Kahla Global Persada merupakan salah satu UMKM binaan Bank Indonesia Jabar yang telah mendapatkan bantuan teknis melalui capacity building onboarding UMKM unggulan.

Muslimin menekankan bahwa ekspor ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan daya saing UMKM lokal di kancah global.