Keris Ini Harganya Rp 6 Juta, Pesanan Mahasiswa
Mangku berusia 64 tahun itu pun mengungkapkan banyak pihak yang mencarinya mulai dari kalangan spiritual hingga kalangan pejabat. Dia pun bercerita dari kalangan spiritual.
”Yang datang banyak pengempon pura, ada yang keris puranya minta diperbaiki,” jelasnya. Tidak jarang, Mangku sering diminta membuat duplikat keris.
”Ada keris yang usianya lawas dan sudah lapuk, lalu, yang punya keris minta duplikat untuk pajenengannya,” jelasnya. Ada pula keris hasil jaman perang dulu.
Keris bekas perang biasanya sudah rusak. Apalagi ada yang sampai sengaja dikubur di bawah tanah. Sehingga keris macam itu bisa direnovasi.
”Kalau keris perang ada yang ditumpuk, jadi besi lama keris ditumpuk besi baru, tapi tidak menghilangkan bentuk aslinya,” ungkapnya.
Lanjut ayah dua anak itu, dalam pembuatan keris dia menonjolkan kualitas. ”Saya pakai nikel terbaik, bukan seng seperti yang dijual murah,” ungkapnya. Di samping itu, campuran pamor yang digunakan juga berkualitas.
Maka kualitas itu pun berimbas pada harga. ”Banyak pecalang juga yang cari, minta harga murah,” ungkapnya.
Untuk kalangan pecalang, dia pun mematok harga sekitar Rp 2 juta. Dan keris paling kecil dipatok Rp 1 juta. Akan tetapi, keris kecil dipakai untuk di palinggih pura.
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara