Kerja Kepolisian dan Intelijen Dinilai Lamban
Minggu, 20 Maret 2011 – 01:40 WIB
JAKARTA - Kinerja Kepolisian dan Intelijen di negara ini dipertanyakan dalam menyikapi kasus bom yang kembali marak ditanah air. Menurut Syarifudin Suding, anggota Komisi III DPR RI, mestinya kabar bom bisa dideteksi sedini mungkin sehingga dapat diantisipasi.
"Namun dalam kenyataannya Kepolisian dan Intelijen Kita lamban," ujarnya saat dihubungi Sabtu (19/3), di Jakarta.
Sudding mengatakan bahwa masalah bom sebenarnya bukanlah hal yang baru di Indonesia. Bahkan sejumlah pelaku telah berhasil dibekuk dan diantaranya sudah disidang dan dijatuhi hukuman.
Sehingga idealnya kata Sudding Kepolisian dan Intelijen negara, dua mitra yang bertugas menjaga keamanan dalam negeri, mengetahui peta teroris yang ada di tanah air ini. "Bagaimana pola gerakan dan sel jaringan, aparat mestinya mengetahui betul," katanya.
JAKARTA - Kinerja Kepolisian dan Intelijen di negara ini dipertanyakan dalam menyikapi kasus bom yang kembali marak ditanah air. Menurut Syarifudin
BERITA TERKAIT
- Ketika Jokowi Melihat Padi Biosalin yang Diresmikan Wali Kota Semarang Mbak Ita
- Kemendiktisaintek Berikan Dukungan Penuh Kepada Kementrans dengan Siapkan 3 Program
- Menteri P2MI Abdul Kadir Karding Jemput 2 WNI Korban Penyekapan di Myanmar
- R1 Desak Masuk Optimalisasi PPPK Tahap 2, Jangan Hanya R2 dan R3
- Permendikdasmen 1 Tahun 2025; Guru PPPK & PNS Mengajar di Sekolah Swasta Maksimal 8 Tahun
- Syukuran AHU, Ketum LMP Ingatkan Solidaritas dan Pemberdayaan