Kerja Kepolisian dan Intelijen Dinilai Lamban
Minggu, 20 Maret 2011 – 01:40 WIB
Namun yang terjadi, ungkapnya, rentetan bom seolah semakin berangkai. Jangankan mengungkap siapa pelaku dan motif mereka, jumlah titik teror malah kian banyak. "Ada apa ini. Sebagai komponen bangsa, Kita jadi bertanya-tanya," tandasnya.
Supaya tidak berlarut, imbuh Sudding, polisi mesti cepat menangkap peneror yang telah membuat keresahan dimasyarakat. Dan dikhawatirkan jika berkepanjangan, kata dia, tidak mustahil ada pihak tertentu yang coba memanfaatkan kekacauan keadaan tersebut. "Selama ini diduga pelakunya adalah ekstremis, tak tahunya ada pihak lain yang memancing di air keruh begini," kata politisi Hanura ini.
Misalnya ada yang sengaja ingin berbuat jahat kepada orang lain, lalu mengirim bom, maka yang akan jadi bulan-bulanan adalah terorisme. "Makanya tolong sekali lagi, kepada Polisi dan Intelijen, jangan sampai lamban menyikapi masalah seperti ini," pungkasnya. (mur/jpnn)
JAKARTA - Kinerja Kepolisian dan Intelijen di negara ini dipertanyakan dalam menyikapi kasus bom yang kembali marak ditanah air. Menurut Syarifudin
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Arogansi Pengusaha Suruh Siswa Menggonggong Lenyap saat Ditangkap, Tangan Diborgol, Lihat
- Guru Besar UI Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Babak Baru Diplomasi Indonesia
- Gempur Rokok Ilegal di 2 Wilayah, Bea Cukai Amankan Barang Bukti Sebanyak Ini
- Kinerja Pelayanan Publik Pemprov Jateng Diganjar Penghargaan dari ORI
- Saat Aktif jadi PNS Setor Uang per Bulan ke Korpri, Begitu Pensiun Susah Cairnya
- Jurus Mendes Yandri Atasi 3.000 Desa yang Masih Tertinggal