Kerja Keras Anak-anak Muda Indonesia di Pabrik Daging Australia


Ia mendapat jadwal kerja di malam hari dengan upah yang ia terima saat ini tergolong tinggi, yakni sekitar AU$28, atau lebih dari Rp 280 ribu per jam.
"Saya pernah menabung hampir $3,000 [lebih dari Rp 30 juta] sebulan, saat saya sedang hidup irit-iritnya," ujar Rendy.
Minatnya terhadap industri daging ternak ini membuat Rendy ingin melanjutkan sekolah di bidang pengolahan daging tersebut selepas menyelesaikan program WHV.
Tanpa mau merepotkan orang tuanya, Rendy berharap tabungan dari hasil kerjanya bisa membiayainya sekolahnya nanti.

Rendy mengaku sudah terbiasa hidup mandiri setelah orang tuanya mengirimkan dirinya ke pondok pesantren usai menamatkan bangku sekolah dasar.
"Karenanya saya tidak mau merepotkan orang lain dan untuk soal WHV ini saya mencari sendiri informasi, termasuk dari grup WHV di Facebook."
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia