Kerja Keras DJP Dinilai Berhasil, Penerimaan Pajak Moncer meski Pandemi

jpnn.com, JAKARTA - Kinerja Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan dalam mengumpulkan pajak dinilai membuahkan hasil.
Meski pandemi Covid-19 berlangung, pendapatan perpajakan tetap moncer, itu juga terjadi pada awal 2023 ini.
"Pastinya effort dari DJP, terutama pada tahun 2021. Extra effort DJP dalam menggali penerimaan negara begitu optimal, terutama melalui proses intensifikasi," ucap Manajer Riset Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), Fajry Akbar, saat dihubungi di Jakarta, Selasa (28/2).
Menurutnya, kinerja positif penerimaan pajak saat pandemi cukup baik, lantaran keseriusan pemerintah dalam pemulihan ekonomi.
Fajry menerangkan, ekonomi tumbuh positif 3,7 persen pada 2021 dan 5,3 persen pada 2022.
"Ekonomi kita telah kembali ke masa pre-pandemi," ungkap Fajry.
Kemudian, adanya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). Di dalamnya tercantum Program Pengungkapan Sukarela (PPS).
"Program PPS yang menghasilkan penerimaan lebih dari Rp 61 triliun dan penerimaan PPN (pajak pertambahan nilai) yang naik Rp 60,7 triliun akibat dari penyesuaian tarif PPN 11 persen," katanya.
Kinerja Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan dalam mengumpulkan pajak dinilai membuahkan hasil.
- Panca Residence Hadirkan Hunian di Dekat Stasiun LRT Ciracas Jakarta Timur
- Istana Bantah Anggaran Pendidikan Kena Efisiensi, KIP & Beasiswa Tak Terdampak
- Coretax Bikin Masyarakat Resah, ORI Minta DJP Segera Beri Solusi
- Coretax Sering Galat, Sri Mulyani Janji Bakal Perbaiki Sistem
- Legislator Demokrat Anggap CoreTax Solusi Perpajakan Baru, Meski Ada Kendala
- Sri Mulyani Terbitkan Aturan Insentif Pajak Kendaraan Listrik