Kerja Mensos Dinilai Lelet, Angka Kemiskinan Meningkat
Sabtu, 04 Agustus 2012 – 19:15 WIB

Kerja Mensos Dinilai Lelet, Angka Kemiskinan Meningkat
JAKARTA - Kerja Menteri Sosial (Mensos) Salim Segaf Al Jufri dianggap lelet. Akibat kerja yang lamban ini, menteri asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu diminta bertanggung jawab atas tingginya akan kemiskinan yang terus meningkat.
"Mensos harus bertanggungjawab, masih banyaknya masyarakat yang miskin, saya nilai mensos gagal,” kata Presidium Komite Aksi Mahasiswa Pemuda untuk Reformasi dan Keadilan (Kamerad), Haris Pertama saat berbuka puasa dengan anak yatim di Masjid Al Hidayah, Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (4/8).
Haris menjelaskan, tingginya angka kemiskinan itu ditandai dengan semakin banyaknya gelandangan atau pengemis yang berkeliraran di sejumlah masjid pada saat bulan Ramadan. Padahal kata dia, banyak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bernaung di bawah Kemensos untuk melakukan pemberdayaan. “Mana yang menyalurkan bantuan kemasyarakat mana yang tidak. Ini harus segera di evaluasi,” tegasnya.
Kamerad pun mengaku kecewa dengan kerja Mensos. Apalagi kata dia, banyak tangan yang ingin mencoba membantu memberikan perhatian kepada warga miskin dengan meminta bantuan dari Kemensos, tapi proses birokrasinya sangat ribet. “Prosesnya sangat ribet dan berbelit-belit,” ujarnya.
JAKARTA - Kerja Menteri Sosial (Mensos) Salim Segaf Al Jufri dianggap lelet. Akibat kerja yang lamban ini, menteri asal Partai Keadilan Sejahtera
BERITA TERKAIT
- Tokoh Masyarakat: Mau Ramadan, Jangan Saling Serang Soal Pagar Laut Tangerang
- Versi Pimpinan Komisi VI, Danantara Bakal Dikelola Profesional dan Bisa Diaudit
- Mendiktisaintek Brian Yuliarto Mendorong Pembentukan Dewan Insinyur
- KPPU Pantau Kenaikan Harga Bawang Putih
- Ramadan 2025, Sahabat Yatim Luncurkan Program untuk Bahagiakan Anak Yatim
- Legislator PDIP Minta Danantara Tak Kena Intervensi Politik, Biar Tidak Seperti 1MDB