Kerja Panglima TNI di Papua Patut Diacungi Jempol

Dia menyatakan memang tidak menafikan bahwa peristiwa Papua menunjukan ada kelemahan intelijen melakukan deteksi dini seperti BIN.
"Baca saja UU Intelejen disitu nanti masyarakat mengerti kewenangan dan batasan lembaga dan aparatur Intelijen. publik akan mengerti lembaga yang mana yang kewenangannya lebih luas. Saya menduga pihak-pihak yang sinis terhadap kinerja Panglima punya misi politis, " tegasnya.
Namun, lebih dari itu Cecep mengatakan, yang diperlukan Indonesia hari ini adalah konsolidasi sosial dan politik, hal itu akan terwujud jika semuafihak bisa saling memahami dan bersinergi.
"Tantangan kita hari ini adalah soal persatuan dan kesatuan itu akan rusak oleh intrik politik, semunya meski peka jangan sampai ada konflik didalam konflik. kasian bangsa ini, " tutupnya. (mg10/jpnn)
Keputusan Panglima TNI dan Kapolri untuk berkantor di Papua tentunya diambil dengan perhitungan matang dan terukur untuk meredam situasi.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Soal Kenaikan Pangkat Teddy, Panglima TNI Singgung Jabatan Seskab Setara Eselon II
- Dukung Revisi UU TNI, Jenderal Agus: Disesuaikan dengan Permasalahan
- Bela Kenaikan Pangkat Teddy Seskab, KSAD: Kewenangan Panglima TNI dan Saya
- Kenaikan Pangkat Teddy di Luar Kebiasaan, Soalnya Pakai Surat Perintah, Bukan Keputusan
- Panglima TNI Sebut Prajurit Aktif yang Duduki Jabatan Sipil Pensiun Dini, Letkol Teddy Mundur?
- Imparsial Sikapi Keputusan Panglima TNI Menaikkan Pangkat Seskab Teddy dari Menjadi Letnan Kolonel