Kerja Panglima TNI Yudo Sulit Efektif Kalau Masih Rangkap Jabatan
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas menyebut rangkap jabatan posisi strategis bukan hal baik bagi organisasi, termasuk institusi militer seperti TNI.
Hal itu dikatakannya menyusul posisi Laksamana Yudo Margono yang saat ini menjabat Panglima TNI dan KSAL secara bersamaan.
"Rangkap jabatan posisi strategis bukanlah hal baik bagi organisasi," ujar Anton melalui layanan pesan, Selasa (27/12).
Setidaknya, ucap pria yang juga pengamat militer itu, ada dua alasan mengapa rangkap jabatan posisi Panglima TNI-Kepala Staf wajib diakhiri secepatnya.
Pertama, rangkap jabatan akan menjadikan Laksamana Yudo sulit berkonsentrasi penuh dengan posisi Panglima TNI.
Menurut Anton, posisi Panglima TNI di sisi lain sangat strategis. Sosok yang menjabat pun diharapkan bisa berkonsentrasi dengan tugas tersebut.
Menurut dia, rangkap jabatan yang masih diemban Laksamana Yudo akan menyulitkan mantan Pangkogabwilhan I itu.
"Dengan kata lain, kerja dan kinerja Yudo Margono akan sulit efektif selama masih merangkap posisi KSAL," ujar Anton.
Pengamat militer Anton Aliabbas menyebut Laksamana Yudo Margono jangan lama-lama dibiarkan memegang dua jabatan sekaligus. Jokowi pun bisa kena efeknya
- Perkuat Hubungan Bilateral, KSAL Terima Kunjungan Panglima Angkatan Laut Kanada
- Rangkap Jabatan Luhut Binsar Berpotensi Membebani Prabowo di Masa Depan
- KSAL: Kekuatan Kapal Selam Mendukung Tugas TNI AL Menjaga Perairan Indonesia
- KSAL: Puskodal Berperan Strategis Mendukung Pelaksanaan Tugas Pokok TNI AL
- KSAL: Lembaga Pendidikan TNI AL Tidak Hanya Mencetak Prajurit Pengawak Alutsista
- Begini Cara TNI AL Mendukung Upaya Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional