Kerja Pansus Dinilai Mirip Sinetron
Rabu, 10 Februari 2010 – 17:16 WIB
JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI), Bonny Hargens memprediksi keputusan akhir Pansus DPR kasus Century akan antiklimaks. Gembar-gembor pansus yang sejak awal berapi-api, kini mulai berkurang seiring kecilnya nyali partai-partai politik dan anggota pansus meluruskan penguasa. "Semua yang terlibat akhirnya bertekuk-lutut di bawah kekuasaan, uang dan jabatan," ujar Bony kepada pers di Jakarta, Rabu (10/2). “Layaknya sebuah proses bikin sinetron, Anggota Pansus berakting dari adegan satu keadegan berikutnya yang diselingi dengan adegan dramatis, tembak-tembakan, pukul-pukulan maupun tendang-tendangan. Itu semua sudah diatur dalam satu skenario dan diarahkan oleh sutradara yang dimainkan oleh aktor-aktor yang telah dipilih,” jelasnya.
Semua pihak yang terkait dengan skandal Bank Century, lanjutnya, tak mampu berpuasa akan uang, kekuasaan dan jabatan untuk satu periode pemerintahan saja. "Jika mereka mau berpuasa dengan niat untuk membangun Indonesia ke depan, maka puasanya akan jauh lebih cepat dari yang diniatkan. Rakyat akan mendukung mereka untuk menghentikan puasa kekuasaan karena penguasa yang zalim tidak lagi diinginkan oleh rakyat," kata Bonny.
Baca Juga:
Semua hasil kerja Pansus berjalan sesuai skenario. Ketegangan yang terjadi dalam rapat-rapat Pansus, kata Bonny, sepertinya dari awal memang sudah disusun sebagaimana yang telah dipersiapkan oleh aktor-aktornya.
Baca Juga:
JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI), Bonny Hargens memprediksi keputusan akhir Pansus DPR kasus Century akan antiklimaks.
BERITA TERKAIT
- Ahmad Yohan DPR Minta Pemerintah Bergerak Cepat Atasi Wabah PMK Sapi
- Megawati Kritik Kinerja KPK, Cuma Mau Ubek-Ubek Hasto, Tidak Usut Kasus Lain
- Tuduhan Bung Karno Pengkhianat Dicabut, Megawati Berterima Kasih ke Rakyat dan Prabowo
- TAP MPRS Terkait Bung Karno Dihapus, Megawati: Terima Kasih Presiden Prabowo
- Masuk ke Ruangan Acara HUT PDIP, Megawati Langsung Menyalami Sosok Ini
- Tampil di HUT ke-52 PDIP, Butet Baca Puisi 'Dibakar Luka' yang Terinspirasi dari Megawati