Kerja Panwas Terganjal Dana
Kamis, 15 April 2010 – 01:49 WIB
JAKARTA – Panwaslu daerah menghadapi persoalan serius. Banyak Panwaslu yang mengadu ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang mengeluhkan belum cairnya anggaran dari pemda masing-masing. Anggota Bawaslu, Bambang Eka Cahya Widodo mengatakan, Panwaslu di daerah sering dipersulit masalah anggaran yang dialokasikan bagi pengawasan Pemilu Kada. Akibatnya, berdampak pengawasan tidak berjalan maksimal.
“Hampir 60 persen pengawas pemilu Kabupaten mengeluhkan soal anggaran. Begitu juga yang terjadi di Bengkulu, dimana anggaran belum dicairkan. Sebenarnya, penghentian pengawasan tidak bisa dilakukan sebab bisa berpengaruh pada pengawasan itu sendiri. Namun, jika tidak ada anggaran maka hal tersebut juga sulit dilakukan,” ujar Bambang, di Jakarta, Rabu (14/4).
Baca Juga:
Bambang menanggapi pernyataan Panwaslu Kada Provinsi Bengkulu yang menghentikan kegiatan pengawasannya dalam rangka pilkada gubernur 2010. Dalam kesempatan itu, dia juga meminta agar Pemerintah Daerah (Pemda) setempat segera mencairkan dana yang telah dialokasikan bagi panwas.
Dalam kesempatan yang sama, Bambang meminta Pemda yang belum memberikan anggaran, termasuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, untuk segera memberikan anggaran kepada Panwaslu setempat, demi kelancaran pemilu. Soal besarnya, anggaran memang diajukan oleh Panwaslu setempat dan dipertimbangkan oleh Pemda, tentang besar kecilnya biaya yang dibutuhkan.
JAKARTA – Panwaslu daerah menghadapi persoalan serius. Banyak Panwaslu yang mengadu ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang mengeluhkan belum
BERITA TERKAIT
- Lihat Senyum Jokowi saat Kampanye Luthfi-Yasin di Simpang Lima Semarang
- Kantor PKS Didemo Massa, Minta Kadernya Disanksi
- Pemilih Gerindra, PDIP, Golkar & PAN Lebih Pilih Agustiar Sabran-Edy Pratowo
- Survei Jateng Jadi Polemik, Persepi Harus Bongkar Data SMRC, Indikator, & Populi Center
- Ribuan Peserta Hadiri Kampanye Akbar Paslon Sendi-Melli
- Pertebal Dukungan ke Luluk-Lukman, Sukarelawan Cantiq Surabaya Gelar Konvoi