Kerja Seks Akan Didekriminalisasi di Australia Selatan
Jaksa Agung Australia Selatan, Vickie Chapman, mengatakan akan mensponsori RUU untuk mendekriminalisasi pekerjaan seks. Dukungan ini memberi peluang besar lolosnya RUU tersebut.
Namun, muncul kekhawatiran perubahan ini akan memperburuk masalah pekerja seks jalanan di salah satu wilayah Kota Adelaide.
RUU Dekriminalisasi Pekerjaan Seks diajukan politisi Partai Hijau Tammy Franks bulan lalu, sama dengan yang diajukan anggota Michelle Lensink dari Partai Liberal pada tahun 2015.
RUU itu disahkan Legislatif Concil (komite bersama parlemen) namun tidak lolos di House of Assembly (majelis rendah) sebelum Pemilu pada Maret lalu.
Chapman, yang juga Wakil Menteri Utama (Premier) Australia Selatan, mengatakan RUU baru ini akan mendekriminalisasi industri yang sudah beroperasi di negara bagian tersebut.
Rumah bordil masih ilegal di Australia Selatan, bersama dengan meminta bayaran (untuk seks). Tapi profesi prostitusi sendiri tidak dianggap ilegal.
Para penentang RUU seperti mantan ketua parlemen Michael Atkinson mengatakan RUU ini akan mendorong pekerja seks jalanan di daerah seperti Hanson Road, Woodville Gardens.
Namun Chapman mengatakan kekhawatiran ini tidak beralasan. "Toh di sana layanan ini sudah banyak," katanya.
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara