Kerjasama Indonesia-Australia di Bidang Penelitian Terus Berlanjut

"Memang kami tidak mencampuri masalah politik kedua negara. Cakupan kami adalah bagaimana meningkatkan kerjasama antar berbagai institusi di kedua negara di berbagai bidang." katanya.
Dan sejauh ini, menurut Prof Dwia, berbagai proyek penelitian yang sudah disepakati oleh AIC sudah berjalan dan semakin meningkat.
Selain Dwia, anggota Dewan AIC yang baru adalah mantan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu.
Dewan bertemu secara teratur empat kali dalam setahun, dan pertemuan berikutnya menurut Prof Dwia akan dilangsungkan di Makassar (Sulawesi Selatan) bulan Agustus mendatang.
Menurut Gurubesar Sosiologi Unhas tersebut, salah satu hal yang akan dibicarakan di Makassar nantinya adalah pengembangan smart city di beberapa kota di Indonesia.
"Kita akan mendengarkan paparan dari walikota dan bupati bagi pengembangan smart city di kota mereka." jelas Prof Dwia.
Dalam pertemuan di Canberra hari Selasa, menurutnya beberapa hal juga dijelaskan mengenai proyek kerjasama yang sedang berlangsung saat ini.
"Dipaparkan bagaimana memperkuat hubungan perdagangan antara Indonesia-Australia, juga pembangunan infrastruktur, dan pemenuhan kebutuhan energi," katanya.
Di tengah hubungan politik antara pemerintah Indonesia dan Australia yang kurang mesra berkenaan dengan eksekusi terhadap Andrew Chan dan Myuran
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia