Kerjasama Kesehatan Antar Sipil Harus Diwaspadai
Jumat, 23 Oktober 2009 – 19:22 WIB
JAKARTA - Kerjasama kesehatan yang dilakukan kalangan sipil yang ada di Indonesia dengan pihak asing, disebutkan harus diwaspadai. Hal ini karena kerjasama sipil dengan asing yang bernama USAID Center for Biomedical and Public Health Research, merupakan kelanjutan dari Naval Medical Research Unite (Namru) yang keberadaannya menjadi kontroversi. "Sekarang ini banyak sekali penyakit yang sulit disembuhkan ada di negara kita. Penyebarannya juga dipertanyakan, karena tidak mengikuti norma-norma sebagaimana penyebaran penyakit menular secara pengetahuan teknologi. Kita mencurigai bahwa penyebaran penyakit tersebut rekayasa," tegasnya.
"Menkes sebelumnya, Siti Fadhilah, sudah menutup Namru, tapi diteruskan dengan kerjasama sipil dengan sipil, bisa jadi Namru yang baru," kata Ketua Presidium Mer-C, Jose Rizal Jurnalis, di kantornya Jl Kramat Lontar J-157, Jakarta, Jumat (23/10).
Menurut Jose, kerjasama sipil dengan Namru berbahaya, karena ada poin perjanjian yang isinya dapat membawa keluar-masuk virus tanpa pemeriksaan. Akibatnya, hal tersebut bisa memberikan kemungkinan membuat jenis penyakit baru yang sulit disembuhkan.
Baca Juga:
JAKARTA - Kerjasama kesehatan yang dilakukan kalangan sipil yang ada di Indonesia dengan pihak asing, disebutkan harus diwaspadai. Hal ini karena
BERITA TERKAIT
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- ASR Komitmen Bangun Penegakan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
- Pertamina Eco RunFest 2024: Carbon Neutral Event untuk Kampanye Sustainable Living