Kerjasama Militer Tergantung Pihak AS
Masuk dalam Agenda Pembicaraan Kunjungan Obama
Senin, 15 Maret 2010 – 16:03 WIB
JAKARTA - Sudah cukup lama, kerjasama militer secara khusus antara pemerintah RI dengan Amerika Serikat (AS) terputus. Tercatat, hal itu terjadi lebih dari 10 tahun lalu, pasca sebuah keputusan dari pemerintah AS untuk menghentikan kerjasama militer dengan pihak asing yang diyakini terlibat pelanggaran HAM (di mana TNI dianggap termasuk dalam kategori ini, Red).
Kini, agaknya ada harapan besar dari pemerintah untuk bisa menjalin kembali hubungan kerjasama tersebut. Setidaknya, hal itu terungkap dari pembicaraan Menlu Marty Natalegawa, usai menerima kedatangan Wakil Menlu AS Urusan Asia Timur dan Pasifik, Kurt Campbell, di Gedung Pancasila, Kemlu, Senin (15/3).
Baca Juga:
Kedatangan Campbell sendiri terkait dengan rencana kunjungan Presiden AS Barack Obama ke Indonesia, yang sudah dipastikan bakal berlangsung pada 23 Maret depan. Sebagaimana disebutkan Marty pula, kepada pers seusai pertemuan itu, agenda soal hubungan di bidang pertahanan keamanan atau kerjasama militer memang termasuk menjadi salah satu hal yang bakal turut dibicarakan oleh pemimpin kedua negara di Jakarta.
"Ya, sebenarnya yang jelas, kita saat ini dalam posisi yang nyaman saja, karena dalam beberapa waktu belakangan seperti kita tahu, sudah ada reformasi di tubuh TNI. Dan itu tanpa ada tekanan, atau paksaan dari pihak manapun. Artinya, ini memang merupakan perbaikan yang berasal murni dari dalam (institusinya) sendiri," ungkap Marty.
JAKARTA - Sudah cukup lama, kerjasama militer secara khusus antara pemerintah RI dengan Amerika Serikat (AS) terputus. Tercatat, hal itu terjadi
BERITA TERKAIT
- Wisuda ke-6 Matana University Siap Ciptakan Kampus Berinovasi
- Pemprov Jateng Telah Mengangkat 8.909 Guru Tidak Tetap jadi PPPK
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Kompolnas Temukan Fakta Ini di Lokasi
- Kombes Taufiq: 1.615 Personel yang Dikerahkan Sangat Siap Amankan Pilkada 2024 Riau
- Majelis Masyayikh Pengin Memastikan Pesantren Tak Hanya Bertahan, tetapi Berkontribusi
- Menaker Yassierli: Formula UMP 2025 Masih Dirumuskan