Kern…

Kern…
Tampilan gambar diri Kerndi laman Google. Foto: Capture Google.

Di samping Prasasti Kota Kapur, dia juga meneliti prasasti kuno di Lobu Tua, Barus.

Buah keilmuwan Kern yang senantiasa hadir di ruang-ruang akademis adalah teorinya tentang asal-usul bangsa Indonesia.

Dialah orang yang mengemukakan teori bahwa bahasa-bahasa yang digunakan di Kepulauan Indonesia, Polinesia, Melanesia, Mikronesia memiliki akar bahasa yang sama, yaitu bahasa Austronesia.

Kern menyimpulkan, nenek moyang bangsa Indonesia berbahasa Campa. Datang dengan perahu bercadik menuju Kepulauan Indonesia dari satu daerah di daratan Asia. Meski sudah dibantah banyak ilmuwan, teori itu tetap saja disebut-sebut.

Maklumlah. Entah sejauh mana kebenarannya, tetap saja itu teori ilmuwan terkenal. Ia pernah menjadi professor di Benares dan Leiden sepanjang 1865-1903.

Kern boleh dibilang ilmuwan yang sangat produktif menulis. Di antara sekian banyak karyanya, yang paling terkenal Geschiedenis van het Buddhisme in Indie. (wow/jpnn)

 


Johan Hendrik Caspar Kern. Ilmuwan kelahiran Jawa ini “orang pertama” yang meneliti sejarah Sriwijaya. Para sarjana Barat menjulukinya mahaguru.


Redaktur & Reporter : Wenri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News