Kernet Speedboat Semoga Jaya Hilang di Sungai Musi Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
jpnn.com - PALEMBANG - Kernet speedboat Semoga Jaya, Jamakani alias Zamani (34) yang hilang di perairan Sungai Musi, tepatnya di sekitaran Mariana, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Sabtu (6/7), ditemukan dalam kondisi meninggal dunia oleh Tim SAR Gabungan pada Senin (8/7) sekitar pukul 22.19 WIB.
Kepala Kantor Basarnas Palembang Raymond Konstantin mengungkapkan bahwa Jamakani ditemukan mengapung dalam keadaan meninggal dunia di pinggir Sungai Musi, atau tepatnya di bawah Jembatan Musi 6 sekitar radius 7.49 NM dari lokasi awal korban dilaporkan hilang. "Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan korban ditemukan," ungkap Raymond, Selasa (9/7).
Selanjutnya, korban dievakuasi dan dibawa ke rumah duka dilanjutkan ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan atau visum.
Dengan ditemukannya korban, maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup.
"Semua unsur SAR yang terlibat dalam proses pencarian dikembalikan ke satuannya masing-masing," ucap Raymond.
Diberitakan sebelumnya, kejadian berawal pada Sabtu (6/7) sekitar pukul 15.30 WIB.
Saat itu, speedboat 400 Pk dengan nama Semoga Jaya yang dinakhodai Ansori, berangkat dari Dermaga Tugu Belido BKB Palembang tujuan PT OKI Pulp Sei Baung membawa 20 penumpang dan satu kernet atas nama Zamani.
Setelah sekitar 30 menit perjalanan atau kurang lebih pukul 16.00 WIB, Ansori berlabuh di rumah rakit di daerah Mariana, Kecamatan Banyuasin I, membeli BBM untuk speedboat.
Jamakani alias Zamani, kernet speedboat Semoga Jayal, yang hilang di Sungai Musi ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia.
- Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang Tewaskan 4 Orang, Salah Satunya Sopir
- Berita Duka, Ibu Sainah Binti Marzuki Meninggal Dunia
- Pemancing Hilang di Perairan Lingga Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Seorang Janda di Lampung Selatan, Ternyata
- Berita Duka, Ketua Demokrat SBD Johanis Ngongo Ndeta Meninggal Dunia
- Kasus Bayi Tertukar di RSI Cempaka Putih Berawal dari Kejanggalan, Begini Ceritanya