Keroyok Polisi, Tiga Preman Kampung Sasak Kena 6 Bulan Bui
jpnn.com - SERANG - Mahfudin alias Udin (30), Deni alias Kate (23), dan Kunaedi alias Gunawan (26) diganjar pidana penjara selama 6 bulan. Ketiga pemuda asal Pamarayan, Kabupaten Serang itu terbukti mengeroyok anggota Polda Banten bernama Ma'ariz Nurtasahud hingga luka berat.
Putusan pidana itu dibacakan terpisah oleh majelis hakim yang diketuai Emanuel Ari Budiharjo di Pengadilan Negeri (PN) Serang, Selasa (29/11).
Uraian perkara oleh majelis hakim tidak dibacakan.Ketiga terdakwa langsung dinyatakan terbukti telah melanggar dakwaan Primer Pasal 170 ayat (2) ke-1 KUH Pidana.
“Oleh karena itu, menjatuhkan hukuman kepada terdakwa Mahfudin dan Deni dengan pidana penjara selama 6 bulan dipotong masa tahanan,” kata Emanual saat vonis dibacakan. Hukuman pidana 6 bulan penjara juga dijatuhkan majelis hakim kepada Kunaedi.
Putusan majelis hakim lebih ringan dibandingkan tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Serang Subardi. JPU menuntut ketiga terdakwa dengan tuntutan pidana 8 bulan penjara.
Pertimbangannya, perbuatan ketiga terdakwa telah meresahkan masyarakat dan korbannya adalah aparat kepolisian sebagai hal memberatkan.
“Hal meringankan, antara terdakwa dan korban telah berdamai, terdakwa mengakui perbuatannya,” kata Emanuel.
Diuraikan tuntuan sebelumnya, pengeroyokan terhadap bintara Polda Banten itu terjadi pada Sabtu malam, 6 September 2014.
SERANG - Mahfudin alias Udin (30), Deni alias Kate (23), dan Kunaedi alias Gunawan (26) diganjar pidana penjara selama 6 bulan. Ketiga pemuda asal
- Begini Analisa Reza Indragiri Soal Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Kabagops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim yang Usut Tambang Liar, IPW Bilang Begini
- Kompolnas Sebut Polda Sumbar Harus Ungkap Fakta Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Calon Bupati Biak Numfor Jadi Tersangka Pelecehan Seksual Sesama Jenis
- Kabagops Polres Solok Selatan Langsung Serahkan Diri Seusai Tembak Mati Kasat Reskrim
- Guru PPPK di Karanganyar Makin Nelangsa, Hasil Visum Tidak Bisa Dilihat, Pemerkosa Wara-wiri