Keroyokan Infrastruktur Lagi untuk Peluang Baru
Senin, 08 Juli 2013 – 01:01 WIB
Kini dari Jakarta bisa langsung ke Malahayati dengan biaya Rp 11 juta per teus. Kalau percobaan jalur baru kontainer ini lancar dan arus barang meningkat, biaya itu masih bisa turun lagi.
Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam Zaini Abdullah ngotot benar agar Pelindo I berhasil membuka jalur baru yang akan sangat berarti bagi Aceh itu. Pelabuhannya sendiri memang sudah ada, yakni bantuan Belanda setelah Aceh dilanda tsunami. Tapi, tidak ada peralatan crane-nya. Pelindo I yang kemudian diserahi mengelola Malahayati melengkapinya dengan peralatan bongkar muat kontainer tersebut.
Aceh, Padang, Bengkulu, Belawan, dan Kuala Tanjung sudah bergerak. Demikian juga Lampung. Sumatera sudah dikepung pelabuhan yang akan terus berkembang. Tinggal giliran Jambi dan Palembang yang segera menyusul. Gubernur dua wilayah ini sudah habis-habisan berjuang. BUMN akan cari jalan mewujudkannya.
Bukan baru di Pelindo I Alfred Natsir berprestasi. Sebelumnya, waktu jadi Dirut Pelindo IV, pun dia sangat berprestasi. Karena itu, dia diminta membenahi Pelindo I yang jeblok. Di Pelindo I ternyata juga berprestasi.
MEMBANGUN infrastruktur secara keroyokan kembali dilakukan. Kali ini di Medan. Tepatnya di Pelabuhan Belawan milik PT Pelindo I (Persero).
BERITA TERKAIT