Kersamanah, Kecamatan di Garut yang di Lima Desanya Banyak Orang Gila (2-Habis)
Cari Perhatian dengan Salto dan Berbahasa Inggris
Jumat, 01 Mei 2009 – 06:36 WIB
Tiga orang itu menuju Puskesmas Sukamerang, sebuah desa di wilayah Kersamanah. Mereka hendak menghadiri terapi pengobatan dan Focus Group Discussion (FGD) yang diadakan tim khusus Pemprov Jabar. Mereka terdiri atas sepuluh psikiater dan 15 calon psikiater plus beberapa tenaga dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut.
Selain melakukan FGD dengan para orang tua dan keluarga penderita, mereka menyurvei penderita dan memetakan gangguan jiwa di Kecamatan Kersamanah. Di depan puskesmas tiga lelaki itu turun. Asep lantas menggandeng Jaja dan membawanya masuk puskesmas. ''Ini Jaja sedang waras, makanya tidak banyak berontak,'' ujar lelaki yang biasa dipanggil Pak Kumis itu lantas tersenyum kepada Jaja. Jaja pun membalas senyuman Asep.
Asep adalah salah satu petugas Kecamatan Kersamanah. Lelaki berkumis lebat itu memang dikenal sebagai ''penjinak'' Jaja. Dengan orang lain, Jaja kadang tak cocok. Tapi, di tangan bapak tujuh anak itu, Jaja tak berkutik.
Tidak biasanya Jaja berlaku seperti itu. Kata Asep, kalau sudah kumat, Jaja tidak bisa diam. Lelaki 31 tahun bertubuh liat itu terus bertingkah. Namun, dia tidak menyakiti orang. Biasanya, kata Asep, Jaja suka salto dan berlarian ke sana kemari. ''Pokoknya, dia ingin terus mencari perhatian,'' ujarnya.
Sebanyak 74 warga Kersamanah dilaporkan menderita skizofrenia, yakni penyakit gangguan jiwa serius. Tim survei dari Pemprov Jabar dan Pemkab Garut
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408