Kersamanah, Kecamatan di Garut yang di Lima Desanya Banyak Orang Gila (2-Habis)
Cari Perhatian dengan Salto dan Berbahasa Inggris
Jumat, 01 Mei 2009 – 06:36 WIB
Memang, kata Sopari, kepastian jumlah penderita sebelum disurvei pada Rabu lalu (29/4) itu belum didapat. Apalagi, tak banyak warga yang terdata sebagai penderita. ''Ini sudah sejak dulu,'' ujarnya.
Namun, Sopari memperkirakan, jumlah penderita mulai naik signifikan sekitar empat tahun lalu. Beberapa penderita yang memiliki faktor risiko lebih tinggi terpicu menjadi gila karena faktor ekonomi dan keluarga.
Hal senada diungkapkan Teddy. Kehidupan warga Kersamanah, kata Teddy, umumnya memang di bawah garis kemiskinan. Karena itu, penyebab kegilaan tersebut biasanya berkutat pada ketidakmampuan memenuhi kebutuhan ekonomi. ''Ada juga yang gila karena tidak bisa melanjutkan sekolah,'' katanya.
Begitu pula faktor keluarga. Menurut Teddy, persoalan pernikahan dan masalah pribadi ikut mendominasi. Misalnya, kegagalan hubungan pernikahan dan pacaran. ''Awalnya mereka kepikiran terus-menerus, kemudian depresi dan kena skizofrenia,'' tuturnya.
Sebanyak 74 warga Kersamanah dilaporkan menderita skizofrenia, yakni penyakit gangguan jiwa serius. Tim survei dari Pemprov Jabar dan Pemkab Garut
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408