Kersamanah, Kecamatan di Garut yang Lima Desanya Dihuni Orang Gila (1)
Pasung untuk Ipong setelah sang Suami Tewas Kecelakaan
Kamis, 30 April 2009 – 06:13 WIB
Zulaeha lantas menunjuk bangunan kecil di belakang rumahnya. Bangunan itu berukuran 2 x 3 meter dengan dinding dari kayu-kayu seadanya, anyaman bambu, dan kayu papan bekas. Di ruangan sempit itu terdapat sebuah ranjang tanpa kasur dengan kayu melintang di salah satu ujungnya. Kayu tersebut memiliki dua lubang untuk kaki.
Pemasungan Ipong hanya bertahan dua bulan. Sebab, dia mengeluh tak nyaman bila dipasung. ''Nggak enak. Sakit. Nggak ada yang bisa dilihat. Hanya tanah dan atap,'' ujarnya sambil terus menggeleng-gelengkan kepalanya.
Setelah dipasung, Ipong sempat menjalani pengobatan. Kondisinya pun mulai membaik. Orang tua Ipong memutuskan untuk menikahkannya dengan seorang jejaka asal Garut. Pernikahan itu sempat dikaruniai satu anak.
Entah kenapa, tiga bulan lalu Ipong kambuh lagi. Sang suami pun langsung meninggalkan dia dan membawa serta anaknya. ''Sampai sekarang dia tidak pernah kembali. Bahkan, memberi uang pun tidak,'' kata Zulaeha.
Di Kecamatan Kersamanah, Garut, puluhan warga di lima desa mengalami gangguan jiwa berat alias gila. Hingga kini, aparat pemerintah, baik pemkab
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408