Kersamanah, Kecamatan di Garut yang Lima Desanya Dihuni Orang Gila (1)
Pasung untuk Ipong setelah sang Suami Tewas Kecelakaan
Kamis, 30 April 2009 – 06:13 WIB
Pria 56 tahun itu menuturkan, Dede sempat hilang dua bulan sejak kejadian itu. Setelah dua bulan, dia tiba-tiba pulang sendiri ke rumah. ''Begitu pulang, langsung saya bawa dia ke rumah sakit di Bogor,'' terang Ujang.
Setelah Dede positif dinyatakan schizophrenia, dua anak Ujang mengikuti jejak sang adik. Dodi Setiadi, misalnya. Lelaki yang kini berusia 28 tahun itu menjadi gila karena urusan wanita. Ujang menuturkan, tahun lalu Dodi kenal salah seorang wanita tetangga desa. Setelah pernikahan, kata Ujang, Dodi hendak membawa sang istri ke rumah. Namun, orang tua istrinya menolak. Mereka ingin agar pasangan tersebut tetap berada di rumah mertua.
''Akhirnya, seperti terjadi tarik-menarik. Tidak ada yang mengalah. Anak saya itu akhirnya pulang ke rumah tanpa istrinya. Lama-lama, dia mulai banyak diam, kemudian suka mengamuk, sama seperti adiknya,'' beber Ujang.
Pola yang sama hampir terjadi pada Muljana. Kakak Dodi itu, kata Ujang, sempat berpacaran dengan seorang wanita. Beberapa waktu kemudian, wanita yang dia cintai itu menikah dengan orang lain. ''Akhirnya ya kena juga,'' ujarnya.
Di Kecamatan Kersamanah, Garut, puluhan warga di lima desa mengalami gangguan jiwa berat alias gila. Hingga kini, aparat pemerintah, baik pemkab
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408