Kertajati Mati

Oleh: Dahlan Iskan

Kertajati Mati
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Tidak ada taruhan yang lebih besar dari ini: menutup Bandara Husein Sastranegara di Bandung demi menghidupkan bandara baru Kertajati di Majalengka, dekat Cirebon.

Hasilnya: yang mau dihidupkan mati lagi. Sudah hampir. Tepatnya: nyaris mati lagi.

Penutupan Husein itu, ibaratnya sudah seperti memberikan viagra terbaik bagi Bandara Kertajati. Toh, tidak mampu bangkit.

Baca Juga:

Penerbangan-penerbangan yang sempat "dipaksakan" kembali harus terbang dari Kertajati satu per satu tutup lagi. Orang Bandung tidak mau terbang dari Kertajati. Pun setelah jalan tol Bandung-Kertajati dioperasikan.

Saya mendarat di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, bulan lalu. Sedih. Sepi.

Itu kali pertama saya mendarat di Husein sejak penerbangan komersial ditutup di bandara itu. Begitu sunyi. Berbeda dengan hiruk-pikuk ketika bandara itu masih beroperasi.

Baca Juga:

Saya lihat betapa besar penurunan aktivitas ekonomi di sekitar bandara. Bukan lagi turun, tetapi hilang. Begitu banyak bisnis kecil yang tiba-tiba hilang.

Memang Bandara Husein dianggap terlalu kecil bagi kota sebesar Bandung. Tidak bisa lagi dikembangkan.

Tidak ada taruhan yang lebih besar dari ini: menutup bandara Husein Sastranegara di Bandung demi menghidupkan bandara baru Kertajati di Majalengka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News