Kertajati Mati
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
jpnn.com - Tidak ada taruhan yang lebih besar dari ini: menutup Bandara Husein Sastranegara di Bandung demi menghidupkan bandara baru Kertajati di Majalengka, dekat Cirebon.
Hasilnya: yang mau dihidupkan mati lagi. Sudah hampir. Tepatnya: nyaris mati lagi.
Penutupan Husein itu, ibaratnya sudah seperti memberikan viagra terbaik bagi Bandara Kertajati. Toh, tidak mampu bangkit.
Penerbangan-penerbangan yang sempat "dipaksakan" kembali harus terbang dari Kertajati satu per satu tutup lagi. Orang Bandung tidak mau terbang dari Kertajati. Pun setelah jalan tol Bandung-Kertajati dioperasikan.
Saya mendarat di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, bulan lalu. Sedih. Sepi.
Itu kali pertama saya mendarat di Husein sejak penerbangan komersial ditutup di bandara itu. Begitu sunyi. Berbeda dengan hiruk-pikuk ketika bandara itu masih beroperasi.
Saya lihat betapa besar penurunan aktivitas ekonomi di sekitar bandara. Bukan lagi turun, tetapi hilang. Begitu banyak bisnis kecil yang tiba-tiba hilang.
Memang Bandara Husein dianggap terlalu kecil bagi kota sebesar Bandung. Tidak bisa lagi dikembangkan.
Tidak ada taruhan yang lebih besar dari ini: menutup bandara Husein Sastranegara di Bandung demi menghidupkan bandara baru Kertajati di Majalengka.
- Begini Ketersediaan Hingga Harga Bahan Pokok di Bandung Menjelang Lebaran
- Setelah Menguras Isi Rekening Korban, 3 Pelaku Pengganjal ATM Diringkus Polisi di Majalengka
- Setahun Sekali
- Ketinggalan Malas
- Pikap Tabrak Honda Brio di Flyover Pasopati Bandung, Begini Kronologi Kecelakaan
- Farhan Sayangkan Ulah Massa Merusak Fasum hingga Bank