Kertajati Mati
Oleh: Dahlan Iskan
Statusnya pun milik TNI-AU. Cepat atau lambat bandara itu harus dipindah.
Ternyata pemerintah menempuh jalan cepat. Cepat pindah. Ke Kertajati –65 km dari Bandung.
Hasilnya begitu dramatis –sedihnya. Dalam keadaan ekonomi lagi lesu seperti ini penutupan Bandara Husein patut ditangisi.
Setiap kali bertemu orang Bandung, saya sering bertanya: mengapa tidak mau terbang lewat Kertajati.
"Bagi kami, orang Bandung, lebih cepat terbang lewat Halim. Jurusannya juga banyak," ujar Djoni Toat Mulyadi.
Saya mengobrol panjang dengan Djoni di lantai 26 Hotel Westin, Kuningan, Jakarta. Sambil menunggu acara The 11th South Asia, Chinese Clans Friendship Conference yang diadakan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI).
"Apalagi, sekarang ada Whoosh," katanya. "Setengah jam sampai Halim," tambahnya.
Djoni, seorang Tionghoa mualaf, adalah pengacara. Juga pegiat sosial. Dia pernah punya banyak bisnis karaoke, nightclub, dan sejenisnya. Sekaligus di beberapa kota.
Tidak ada taruhan yang lebih besar dari ini: menutup bandara Husein Sastranegara di Bandung demi menghidupkan bandara baru Kertajati di Majalengka.
- Sukurin, 3 Pelaku Perundungan Pria Berkebutuhan Khusus di Bandung Terancam 6 Tahun Bui
- Perusuh Bocor
- AIMA Electric Bikes Bandung Landmark Store Usung Tren Mobilitas Ramah Lingkungan
- Kesaksian Warga Temukan Mayat Edi di Kamar Kontrakan, Timbul Bau Busuk dan Lalat
- Polisi Tangkap Belasan Pemuda yang Buat Onar dan Rusak Warung di Bandung
- Manajer Istri