Kertajati Mati

Oleh: Dahlan Iskan

Kertajati Mati
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Sejak ramai obat terlarang masuk tempat hiburan malam, dia akhiri semua jenis bisnis itu.

"Kalau dilakukan jajak pendapat, lebih 100 persen menginginkan Bandara Husein dibuka kembali," katanya.

Djoni mengingat betapa banyak turis belanja dari Singapura dan Malaysia yang datang ke Bandung. "Kita pun mudah kalau mau ke Singapura," katanya.

Setelah itu saya ke Cirebon pekan lalu. Bank Indonesia Cirebon sedang mengumpulkan para pengusaha dan pejabat dari lima kabupaten/kota di wilayah kerjanya: Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan dan Indramayu. Nama acaranya: Ngariung sa Ciayumajakuning 2024.

Ketika kali pertama jalan tol dari Jakarta tembus sampai Cirebon, ekonomi kawasan ini bergerak lebih cepat. Lalu mendatar lagi: sama dengan rata-rata nasional.

Lima daerah itu begitu berharap Bandara Kertajati bisa jadi lokomotif bagi perekonomian setempat. Maka di sela-sela topik utama hari itu, saya menyisipkan pertanyaan: siapa yang punya ide bagus agar Kertajati bisa hidup lagi.

"Hanya orang dari daerah ini yang mau sungguh-sungguh memikirkan kemajuan daerah ini," kata saya kepada mereka.

"Orang di luar daerah ini tidak akan sungguh-sungguh membela daerah ini. Pun yang dari pusat," kata saya lagi.

Tidak ada taruhan yang lebih besar dari ini: menutup bandara Husein Sastranegara di Bandung demi menghidupkan bandara baru Kertajati di Majalengka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News