Kertas Putih

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Kertas Putih
Orang-orang memegang lembaran kertas putih sebagai protes atas pembatasan COVID-19, setelah berjaga bagi para korban kebakaran di Urumqi, di Beijing, China, 27 November 2022. (ANTARA/REUTERS/Thomas Peter/as)

Banyak juga yang memasang foto diri mereka dengan memegang kertas kosong di timeline WeChat atau di Weibo.

Pada akhir pekan tagar "kertas putih" menjadi trending topic tapi segera diblokir di Weibo.

Tindakan ini malah memicu reaksi lebih keras karena dianggap sebagai sensor yang represif.

Jika Anda takut terhadap selembar kertas kosong berarti Anda lemah. Begitu narasi yang disebarkan warganet.

Aksi kertas kosong ini diilhami oleh para aktivis demokrasi di Hong Kong dalam gerakan menentang represi pemerintah China pada 2020.

Para aktivis mengangkat lembaran kertas putih kosong sebagai protes terhadap tindakan keras pemerintah China terhadap pengunjuk rasa.

Sebuah undang-undang keamanan nasional baru yang disahkan pada 2019 melarang slogan-slogan anti-pemerintah dalam unjuk rasa.

Untuk menghindari ancaman undang-undang, para pengunjuk rasa menyiasatinya dengan membentangkan kertas kosong.

Poster kosong menjadi simbol bagi pengunjuk rasa di China untuk menungkapkan kemarahan mereka atas pembatasan Covid-19 yang dinilai terlalu berlebihan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News