Kertas Putih
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Pengunjuk rasa menguasai Tiananmen dan memblokir semua akses untuk mencapai pusat lapangan.
Pasukan keamanan berulang kali berusaha menerobos, tetapi selalu bisa digagalkan.
Beberapa kali pula pasukan keamanan menyelundupkan senjata ke Tiananmen, tetapi bisa digagalkan dan dirampas oleh mahasiswa.
Gerakan mahasiswa semakin radikal. Tidak ada negosiasi, tidak ada tawar menawar. Elite politik China juga terbelah.
Deng Xiaoping--yang sedang berkuasa setelah bertahun-tahun dipinggirkan oleh lawan politiknya—bertekad mengakhiri gerakan mahasiswa dengan cara apa pun.
Pemimpin Partai Komunis China (PKC) Hu Yaobang yang dikenal sebagai reformis, menentang tindak represif Deng.
Tapi, akhirnya Deng yang menang. Pada tengah malam 4 Juni, puluhan tank meraung-raung memasuki Tiananmen.
Seorang mahasiswa dengan gagah berani mengadang tank itu, tetapi segera disingkirkan.
Poster kosong menjadi simbol bagi pengunjuk rasa di China untuk menungkapkan kemarahan mereka atas pembatasan Covid-19 yang dinilai terlalu berlebihan
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Mahasiswa Minta Pemerintah Tegas Tindak Oknum Nakal Sesuai Putusan MK 136/2024
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Glodok Chinatown: Simbol Keharmonisan dalam Komunikasi Antarbudaya
- Lewat Kegiatan Ini, Mahasiswa di Jatim Diajak Memahami Peran Penting Bea Cukai