Kerugian Banjir Bandang Garut, Rp 288 Miliar
jpnn.com - JAKARTA–Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan total estimasi kerusakan dan kerugian pascabencana banjir bandang Garut mencapai Rp 288 miliar.
Nilai tersebut berasal dari kajian penilaian di lima sektor yaitu permukiman, infrastruktur, sosial, ekonomi dan lintas sektor.
Pada sektor permukiman dengan sub-sektor perumahan dan prasarana lingkungan tercatat nilai kerusakan dan kerugian sekitar Rp 83 miliar.
Persoalan yang sangat mendasar adalah pendanaan terhadap proses rehab-rekon tersebut.
Pemerintah daerah memperkirakan skema pendanaan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN).
Namun, tentu jumlah yang dianggarkan mencukupi total nilai kerusakan dan kerugian.
Dunia usaha atau pun Badan Usaha Milik Negara maupun masyarakat bisa berperan untuk mendukung proses rehab-rekon tersebut, seperti pascabencana Banjarnegara dan Purworejo.
Dunia usaha dan masyarakat terbukit mampu untuk mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.
Di sisi lain, pemahaman warga yang terdampak atau pun mereka yang berada di kawasan rawan sangat dibutuhkan untuk mempercepat proses rehab-rekon.
Sekretaris Daerah Kabupaten Garut Iman Alirahman mengatakan aparatnya mengalami kesulitan untuk meyakinkan warga pindah.
JAKARTA–Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan total estimasi kerusakan dan kerugian pascabencana banjir bandang Garut mencapai
- Rakornas II di NTB, Plh Dirjen Dukcapil Singgung Soal Asta Cita Presiden Prabowo
- Gilas Kaki Bocah SD di Teluknaga Tangerang, Truk Dibakar Warga
- Kasus Timah, Pihak MRP Belum Pernah Terima Hasil Pemeriksaan BPKP
- Ketua Fraksi PKS: Siapa pun yang Terlibat Judi Online Harus Ditindak Tegas
- Judi Online Oknum Kementerian Komunikasi dan Digital: Kepolisian Sita Rp 73 Miliar
- Sidang Korupsi Timah, Saksi Ahli Hukum Keuangan Jelaskan Soal Kerugian Negara