Kerugian Negara Proyek Lab UNM Tunggu Hitungan BPKP
Kasus Libatkan Nazaruddin, Kejaksaan Gandeng KPK
Senin, 28 Mei 2012 – 19:19 WIB
JAKARTA - Kejaksaan belum bisa memastikan adanya kerugian negara sebesar Rp 13 miliar dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat laboratorium di Universitas Negeri Malang (UNM). Sebab, penyidik di Kejati Jatim hingga kini belum menerima hasil audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Sebelumnya, PT Alfindo juga dipinjam Nazaruddin untuk memenangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans).
"Hitungan sementara kita Rp 13 miliar (dari nilai proyek Rp 44 miliar), tapi hitungan akuratnya kita tunggu hasil audit BPKP dulu," kata Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejaksaan Agung (Kapuspenkum) Adi Toegarisman, saat dikonfirmasi Senin (28/5).
Selain BPKP, tambah Adi, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan KPK. Alasanya, kasus korupsi itu melibatkan petinggi PT Alfindo Nuratama Perkasa (PT ANP), perusahaan yang namanya dipinjam Muhammad Nazaruddin dan istrinya, Neneng Sri Wahyuni untuk memenangkan proyek laboratorium di salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) itu.
Baca Juga:
JAKARTA - Kejaksaan belum bisa memastikan adanya kerugian negara sebesar Rp 13 miliar dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat laboratorium di Universitas
BERITA TERKAIT
- BKD Jabar: 400 Tenaga Non-ASN Belum Mendaftar PPPK Tahap 2
- Cerita Nelayan soal Pagar Laut: Dibangun Swadaya untuk Hadapi Abrasi dan Lindungi Tambak Ikan
- Pemerintah Dukung Partisipasi Indonesia di New York Fashion Week
- Tenaga Non-ASN Lolos Seleksi PPPK Kota Semarang Tak Seusai Kualifikasi, Waduh!
- Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel, KPK: Kami Menghormati
- PERADI-SAI Serukan Salam Damai dan Persatuan ke Seluruh Advokat